7 Wonders of Nature di Pulau Komodo
travelingyuk.com
Indonesia adalah negara dengan beribu kekayaan alam, didalamnya beragam suku menempati pulau-pulau dari Pulau We hingga Pulau Papua. Namun ada satu destinasi alam yang termasuk di dalam 7 Wonders of Nature di Pulau Komodo. Penasaran? Yuk, simak perjalanan berikut ini.
Pintu Masuk Kawasan Konservasi Alam Pulau Komodo (c) Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Pulau Komodo terletak di kepulauan Nusa Tenggara Barat tepatnya sebelah timur Pulau Sumbawa. Di Kawasan Taman Nasional Komodo juga terdapat Pulau Rinca, Pulau Kelor dan Pulau Padar yang menjadi destinasi favorit para Turis.
Ternyata, bukan hanya Pulau Komodo yang menjadi habitat alami. Melainkan juga Pulau Rinca merupakan tempat tinggal dari binatang yang dikategorikan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam sebagai spesies yang rentan tersebut.
Waecicu Beach
Perjalanan Menyenangkan Menuju Waecicu Beach dari Labuan Bajo (c) Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Setiba di Bandara Labuan Bajo, melanjutkan perjalanan menuju Dermaga Biru. Nama yang diambil karena perairan sekitar dermaga utama di Labuan Bajo ini sungguh berwarna biru. Lain seperti dermaga di kota besar pada umumnya yang keruh, disini kita bisa melihat jelas biota laut yang ada dibawah dermaga.
Dengan menumpang perahu kecil, kami diantarkan menuju tempat kami menginap di Pantai Cumi-Cumi, Waecicu Beach. Sebuah penginapan paling utara di Pulau Manggarai.
Pulau Padar
Lihat Indahnya Alam Nusantara di Puncak Bukit Pulau Padar (c) 2019 Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Inilah spot paling termasyur dengan background bernuansa teluk yang saling membelakangi? Nah, itulah puncak Padar. Di pulau ini kita mesti naik menuju puncak agar mendapat spot terbaik untuk ber-selfie ria. Tapi tenang, pengelola kawasan telah membangun undakan anak tangga sehingga kita mudah mengaksesnya.
Pulau Rinca
Konservasi Alam Komodo di Pulau RInca (c) 2019 Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Di Pulau Rinca ada spot yang bernama Loh Buaya. Disana pengunjung bisa berinteraksi secara terbatas dengan Komodo, tentu dengan sepengawasan dari pemandu yang bertugas disana. Di Loh Buaya, tak aneh rasanya melihat Komodo dengan santainya berjalan di antara bilik rumah dan jalan setapak.
Pastikan sebelum tracking wajib untuk lapor kepada Pos Penjagaan disana yang kemudian masing-masing orang akan dibentuk kelompok untuk diberi pemandu.
Tanpa ada pemandu, pengunjung dilarang melakukan perjalanan dikarenakan bahayanya serangan dari Komodo. Petugas disana sudah menyiapkan rute baik itu pendek, sedang maupun jauh jadi kita tidak perlu khawatir untuk tersesat.
Pulau Komodo
Keanggunan Komodo Tak Tertandingi (c) 2019 Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Perjalanan kami lanjutkan menuju Pulau yang sangat legendaris, Pulau Komodo. Kami mendengar dari penduduk sekitar bahwa pemerintah berencana menutup kawasan ini dari turis. Alasannya dalam rangka konservasi kawasan dan menjaga Komodo agar tidak punah. Hal ini masih menjadi polemik di masyarakat.
Sepasang Komodo Bercengkrama Diantara Manusia (c) 2019 Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Pulau Komodo sebagai pulau utama habitat Komodo memiliki luasan dan sebaran ekosistem lebih besar dibandingan Pulau Rinca. Namun peraturan tetaplah ketat dan kami harus didampingi oleh para pemandu. Pemandu ini tak perlu membawa senjata tajam, cukup dengan batang kayu yang menyerupai galah bercabang dua ini sudah bisa menaklukan Komodo
Pasukan Ranger Siap Mengawasi Komodo Diantara Para Turis (c) 2019 Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Ada yang unik, ditengah kawasan habitat komodo ini terdapat restoran. Benar saja, saat kami menikmati santap makan siang, kami pun bisa melihat Komodo berlalu-lalang disekitar kami. Restoran itu bernama The Oase Comodo merupakan satu-satunya restoran yang diperbolehkan dibangun ditengah Pulau Komodo
Para Turis Sangat Menikmati Walau diantara Komodo yang Bebas Liar (c) 2019 Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
7 Wonders of Nature memang layak disematkan pada Pulau Komodo. Bukan hanya terletak pada kelangkaan Komodo namun juga keindahan alam yang sangat menakjubkan.
Konservasi alam harusnya bukan alasan untuk menutup kawasan ini sebab manusia yang tinggal di tempat ini telah terbiasa hidup bersama dengan Komodo. Bahkan boleh dikata, denyut ekonomi kawasan ini besar bergantung pada pengembangan Taman Nasional Komodo.
Para Wisatawan Bisa Juga Membeli Buah Tangan Khas Pulau Komodo (c) 2019 Rachmad Ari Fattah/Travelingyuk
Jika pun boleh memberi masukan pada khalayak ramai, hendaknya tetap perhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Agar tidak berdampak pula terhadap rusaknya lingkungan yang menjadi habitat hewan purba ini. Manfaatkan waktu yang ada dengan menikmati indahnya alam dan syukuri atas karunia-Nya.
Demikian perjalanan 7 Wonders of Nature di Pulau Komodo. Sudah siap menjelajah pulau ini Teman Traveler?chmad Ari Fattah/Travelingyuk
sumber: https://travelingyuk.com/7-wonders-of-nature-di-pulau-komodo/254534