0
Language
Currency

Menelusuri Derawan, Pesona Kalimantan yang Menawan

travelingyuk.com

Kalimantan selalu menyimpan keindahannya yang menghipnotis. Beberapa contoh di antaranya adalah rangkaian kepulauan di bagian timur pulau yang disebut Borneo ini. Salah satunya yang akan dibahas kali ini adalah perjalanan saya dalam menelusuri Derawan. Simak pengalaman saya berikut!


Pintu Masuk Kepulauan Derawan

 

Tiba di Bandara Juwata, Tarakan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Sebagai informasi awal, Kepulauan Derawan memiliki dua pintu masuk utama, yaitu via Tarakan di Kalimantan Utara dan via Berau di Kalimantan Timur. Plus minus kedua pintu masuk ini, yaitu jarak Berau-Derawan jauh lebih dekat dibanding jarak Tarakan-Derawan.


 

Perjalanan dari Jakarta ke Tarakan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Kalau mau datang dalam rombongan, biasanya para travel agent akan membuka jasa open trip atau private trip. Nantinya mereka akan mengarahkan kalian untuk menyeberang via Tarakan karena biaya sewa speed boat lebih murah. Sedangkan jika Teman Traveler hanya datang dengan rombongan kecil (maksimal tiga orang), lebih disarankan untuk menyeberang via Berau.


Sedangkan untuk harga tiket pesawatnya sendiri, khususnya untuk penerbangan dari Jakarta, harga tiketnya lebih murah dibanding Jakarta-Berau menggunakan maskapai yang sama.


Menyeberang Via Berau

 

Speed boat reguler di Pelabuhan Tengkayu, Tarakan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Demi alasan keamanan dan menghemat biaya, bapak guide tidak menyarankan saya menyeberang ke Derawan via Tarakan. Alasannya karena jumlah personel hanya tiga orang, akan sangat berisiko jika kami menyeberang dengan speed boat kecil berkapasitas 40pk.


 

Lautan pulau Sangalaki (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Laut yang akan kami lewati adalah laut Sulawesi. Daerah ini terkenal rentan dengan ombak besar. Sedangkan jika menyewa speed boat berkapasitas 200pk dengan personel sedikit, tentu akan sangat menguras biaya.


Karena itulah, bapak guide akhirnya memberi opsi agar saya tetap menyeberang via Berau, tepatnya melalui Pelabuhan Tanjung Batu. Selain lebih aman, saya juga tidak perlu mengeluarkan banyak biaya untuk menyewa speed boat besar.


Tarakan-Tanjung Selor-Tanjung Batu

 

Speed boat bersandar di Pelabuhan Tengkayu, Tarakan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Untuk tiba di Pelabuhan Tanjung Batu, Berau, rute yang saya lalui memang terbilang lebih panjang. Karena Tarakan merupakan pulau yang terpisah dari daratan Kalimantan, dari Bandara Juwata Tarakan, saya harus naik mobil dulu menuju Pelabuhan Tengkayu Tarakan untuk menyeberang ke Pelabuhan Tanjung Selor di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Transportasi yang dipakai adalah speed boat reguler yang melayani penumpang setiap hari dari Tarakan ke Tanjung Selor maupun sebaliknya. Lama penyeberangan sekitar 90 menit.


 

Pelabuhan Tanjung Selor, Berau (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Dari Tanjung Selor, barulah saya diantar ke Pelabuhan Tanjung Batu yang ada di Berau melalui jalur darat. Perjalanan inilah yang menurut saya paling berkesan karena rute yang dilewati merupakan jalan aspal yang membelah hutan alam dan kebun milik warga. Jalannya memang sudah halus, hampir tak ada lubang. Tidak ada macet, hanya ada beberapa kendaraan melintas, berkelak-kelok, dan hampir tidak ada lampu penerang jalan. Jadi, memang harus berhati-hati jika melewati ruas jalan ini di saat malam hari.


 

Perbatasan Kaltara dan Kaltim (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Perjalanan darat tersebut saya lalui selama hampir 4 jam. Meski tergolong waktu yang lama, saya tidak merasakan bosan sedikitpun. Justru saya terkesima dengan bentangan alam hutan di Kalimantan ini, di mana beberapa titik tampak sudah beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit. Saya juga sempat berhenti di gerbang perbatasan antara Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur. Kalau Teman Traveler menjajal rute ini untuk bisa tiba di Kepulauan Derawan, dijamin bakal dapat pengalaman yang berbeda.


Tanjung Batu-Pulau Derawan

 

Sampai di pelabuhan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Sesampainya di Pelabuhan Tanjung Batu, sekitar pukul 15.00 WITA, speed boat 40pk sudah siap mengantar saya menyeberang ke Pulau Derawan. Dari sini, waktu tempuh penyeberangan hanya berkisar selama 35 menit saja. Artinya sudah cukup dekat. Setibanya di Pulau Derawan, Teman Traveler bisa menghabiskan waktu dengan menikmati senja di sekitar pulau sambil bermain pasir dan berswafoto. Malamnya, kalian tinggal bersiap diri untuk island hopping ke pulau Maratau, Kakaban, dan Sangalaki keesokan harinya.


 

Senja di pulau Derawan (c) Intan Deviana/Travelingyuk

Nah, itulah tadi cerita perjalanan panjang saya dalam menelusuri Derawan via jalur udara, darat, dan laut. Sepintas memang terasa sangat panjang dan melelahkan. Namun, bagi Teman Traveler yang suka petualangan, justru rasanya sangat menyenangkan.


Rute tersebut sangat cocok buat Teman Traveler yang ingin jalan-jalan menelusuri Derawan ala backpacker dengan rombongan kecil. Semoga bisa menginspirasi dan selamat mencoba!


sumber: https://travelingyuk.com/menelusuri-derawan/248771